ROKET AIR SEDERHANA
TEKNIK PEMBUATAN
A. ALAT DAN BAHAN
Dalam desain Roket Air Sederhana, ada tiga bagian penting yang perlu diketahui
sehingga alat dan bahan pun dipisahkan menurut bagiannya.
1. Roket Botol
Alat dan bahan yang dibutuhkan :
Ø Botol minuman bekas berukuran
besar dari plastik.
Ø Sebuah pemberat, Kertas atau
plastik penutup 1 lembar.
Ø Kertas asturo 3 lembar, karton 3
lembar
Ø Isolasi besar, lem glukol,
gunting, pensil
Ø Air
2. Sistem peluncur
Alat dan bahan :
Ø Pipa paralon ¾ inch, panjang 50
cm.
Ø Kabel tis ukuran 20 cm, 10 buah.
Ø Pipa paralon 1 inch, panjang 5 –
10 cm, sebagai pemantik diberi tali penarik.
Ø Sok ¾ inch, 1 buah, klem besi 2 buah
Ø Tutup botol yang dimodifikasi.
Ø Ring karet atau karet ban yang
dimodifikasi.
Ø Pisau atau bor, lem paralon,
gergaji besi, obeng
3. Dudukan Roket
Alat dan bahan :
Ø Lembaran kayu ukuran 2 cm x 20
cmx 50 cm, 2 buah.
Ø Pipa paralon ¾ inch, panjang 30
cm.
Ø Pipa penyambung L, 1 buah.
Ø Klem paralon 2 buah, lem paralon
Ø Pentil ban bekas 1 buah,
Ø Keni penutup paralon ¾ inch 1
buah.
Ø Gergaji besi, kunci pas, paku
atau sekrup
B. CARA PEMBUATAN
Untuk lebih lengkapnya akan disertai gambar-gambar
yang berkaitan dengan masing-masing sistem di atas.
1.
Roket Botol
v Lapisi badan botol dengan kertas
asturo.
v Buatlah tiga buah sirip dari
karton dengan ukuran yang proposional dan sama besarnya.
v Pasang sirip dekat mulut botol
dengan jarak yang seimbang menggunakan isolasi.
v Di bagian ujung botol yang lain
pasanglah pemberat misalnya bola tenis.
v Tutuplah bagian tersebut dengan
menggunakan penutup dari kertas asturo atau plastik yang dibuat runcing atau
berbentuk karucut.
2.
Sistem Peluncur
v Ambilah tutup botol yang akan
dimodifikasi, lubangi bagian tengahnya menggunakan bor atau pisau, lubang
seukuran pipa peluncur (¾ inch).
v Setelah dilubangi, tutup botol
tersebut diberi ring karet atau karet ban bekas yang diatur menjadi seperti
cincin.
v Potong pipa peluncur dengan
panjang 50 cm.
v Pasang kabel tis pada pipa
peluncur dengan menggunakan klem dekat pangkal pipa secara melingkar.
v Potong sok ¾ inch sebagai pipa
penahan dan pasang pada pipa peluncur, atur jaraknya sedikit di bawah ujung
kabel tis.
v Pasang pipa penyangga pada pipa
peluncur menggunakan klem.
v Lalu, atur secara berurutan tutup
botol hasil modifikasi dan cincin karet pada pipa peluncur yang nantinya akan
dimasukkan ke dalam mulut roket botol.
v Masukan pipa pemantik yang
telah diberi tali penarik pada ujung bawah ke dalam pipa peluncur.
3.
Dudukan Roket
v Rangkailah papan kayu sehingga
membentuk ukuran panjang 50 cm dan lebar 40 cm
sebagai dudukan. Potong pipa dudukan dengan ukuran 25 cm.
v Pasang pentil ban bekas pada
penutup pipa dudukan.
v Sambung pipa dudukan dengan pipa
peluncur dengan menggunakan pipa penyambung. Pasang pipa dudukan pada papan
dengan menggunakan klem.
CARA KERJA DAN
KONSEP IPA
A. CARA KERJA ALAT
Cara kerja Roket Air
Sederhana ini adalah sebagai berikut :
v Isi roket botol dengan air kurang
lebih seperlimanya
v Lalu susunlah tutup botol
modifikasi, ring karet dan roket botol pada pipa peluncur
v Kunci dengan pengunci kabel tis
dan pasang pipa pemantiknya
v Pompalah roket melalui pentil
pada dudukan dengan tekanan yang maksimal
v Setelah udara dalam roket penuh
tekanan, tariklah tali pipa pemantik dengan cepat, maka air dan udara akan
keluar melalui roket, akibatnya roket terdorong dan meluncur ke angkasa
B. KONSEP IPA
Beberapa konsep IPA yang ada dalam Roket Air Sederhana
adalah sebagai berikut :
1. Udara memiliki tekanan
Udara yang dipompakan ke dalam
botol mengakibatkan botol semakin keras. Hal ini berarti udara memiliki
tekanan.
Semakin banyak udara yang kita
pompakan ke dalam botol semakin besar pula tekanan yang diterima botol
tersebut, sebaliknya semakin sedikit udara semakin kecil pula tekanan yang
diterimanya.
2. Udara menempati ruang
Seperti hal tersebut di atas
udara yang dipompakan ke dalam botol membuat botol sedikit mengembang dan
menjadi keras. Hal ini berarti udara mengisi seluruh ruangan yang
ditempatinya.
3. Perubahan Energi
Energi potensial → energi gerak → energi potensial
grafitasi → energi gerak.
Udara yang dipompakan ke dalam
botol disimpan menjadi energi potensial. Ketika udara dilepaskan melalui mulut
botol, energi potensial ini diubah menjadi energi gerak, sehingga roket
meluncur ke atas. Energi gerak ini akan diubah lagi menjadi energi potensial
grafitasi sehingga roket mencapai tempat paling tinggi. Ketika roket turun,
energi potensial grafitasi diubah lagi menjadi energi gerak.
4. Gaya Gesek
Ujung roket dibuat runcing atau
kerucut adalah untuk memperkecil gaya gesek dengan udara ketika meluncur.
Karena dengan gaya gesek yang besar akan menghambat laju roket, sebaliknya
dengan gaya gesek yang lebih kecil menjadikan roket meluncur dengan mudah.
5. Gaya Grafitasi Bumi
Gaya grafitasi dapat kita lihat
ketika roket meluncur ke bawah karena adanya gaya grafitasi bumi.
6. Sifat Bahan dan Kegunaannya
Sirip roket dibuat dari bahan
kertas karton. Karton memiliki sifat ringan dan agak kaku tetapi tidak mudah
robek sehingga tidak membebani roket serta dapat menjaga keseimbangan roket
ketika meluncur di udara.
Badan roket memakai botol dari
bahan plastik. Plastik memiliki sifat ringan dan sedikit lentur serta tahan
terhadap tekanan udara yang terdapat dalam botol.