Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari”;Maka Sulaiman tersenyum karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdoa: “Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal shaleh yang Engkau ridai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang shaleh”(An-Naml [27] ayat 18 dan 19: Kisah raja semut dan tentaranya)
Mengapa Semut Saling Bersalaman ketika Bertemu?
Kita sering meihat semut. Mereka
seperti “bersalaman dan saling bersilaturahmi” antar mereka bertegur
sapa layaknya manusia di saat bertemu,,, cuma kita tidak bisa menalarkan
karena itu bahasa binatang.
Dikutip dari blog hoeda manis,
sebenarnya semut bukan bersalaman, tapi menepuk. Saling menepuk satu
sama lain antara semut adalah cara mereka berkomunikasi. Tepukan yang
keras menjadi tanda bahaya, sementara tepukan yang lembut di antara dua
ekor semut adalah isyarat untuk menunjukkan/memberitahu adanya makanan
bagi semut yang lain.
Apakah Semua Semut Bersifat Sosial?
Semua jenis semut adalah hewan sosial,
dalam arti mereka hidup dalam kelompok, dan masing-masingnya memiliki
pekerjaan yang harus dilakukan di dalam koloni. Setiap koloni umumnya
juga memiliki satu betina yang bertugas untuk bertelur, yaitu ratu
semut.
Para ilmuwan menyatakan bahwa
semut-semut itu seperti kita, mereka melaksanakan tugas-tugas mereka
secara efisien. Sambil kerja, semut-semut berbicara satu sama lain dan
berkata seperti manusia. Kita menemukan bahwa semut-semut mengorganisir
proses pengumpulan makanan dan tugas-tugas lain melalui bunyi-bunyi
tertentu dan berbagai perintah yang dilepaskannya, sementara semut-semut
lain mendengar dan merespon!
Manusia semestinya saling bertegur
sapa sehingga dapat menyambung silaturahmi, bukankah silaturahmi itu
mendatangkan rejeki buat kita. Itulah yang saya coba dengan rekan,
teman, kolega dan sahabat sejak saya sekolah (TK-Perguruan Tinggi), saat
bekerja sampai dengan sekarang. Sering kali saya memperoleh “bantuan
dan dukungan” yang tidak disangka-sangka karena mempereoleh manfaat dari
“Silaturahmi Mendatangkan Rejeki“.