Intinya alat ini bekerja dengan elektromagnetik dan mendeteksi energi
di luar manusia. Seperti apa alat ini rupanya, silahkan lihat pic
berikut serta rinciannya
Malam Jumat. Beberapa pemuda memasuki pemakaman (TPU) Menteng Pulo
yang sunyi ditelan gelap. Tiba-tiba, alat elektronik yang mereka bawa
menyala merah. “Waduh hantunya dekat kita!”.
Ucapan itu sontak keluar dari mulut, Wahyu yang merupakan pembersih
kuburan di Menteng Pulo. Detikcom yang mendampinginya, Kamis (28/1/2010) juga ikut menghentikan langkah. Bulu kuduk pun langsung berdiri. namun kami memutuskan untuk masuk terus ke kompleks pemakaman itu.
Baketan, demikian nama alat elektronik buatan Jepang yang dibawa. Alat ini adalah pendeteksi hantu. Prinsip kerjanya
sederhana, mendeteksi kehadiran mahluk gaib dalam radius 2 meter dari
alat berbentuk Yin Yang itu. Tidak ada hantu maka lampu hijau yang
menyala. Jika ada hantu, yang menyala adalah lampu merah.
Di sepanjang jalan seputar pemakaman, lampu dari Baketan
berubah-ubah. Kadang hijau, kadang merah. Artinya, ada mahluk halus di
dekat situ. Meski demikian tidak ada mahluk gaib itu yang melakukan
penampakan akibat alat buatan Solid Alliance, Jepang itu.
“Baketan pendeteksi hantu mempunyai alat sensor untuk mendeteksi dan
menggabungkan beberapa perubahan, yakin pada turbulensi medan
elektromagnetis, panas, cahaya, dan biometrik yang dipercaya dapat
menunjukkan keberadaan (hantu) yang misterius,” jelas Erlangga Negara,
importir alat tersebut saat ditemui detikcom di kantornya di kawasan
Pantai Indah Kapuk, Jakarta.
Baketan, ujar Erlangga, mulai masuk ke Indonesia sejak 3 tahun lalu.
Perusahaannya, yang bergerak dalam bisnis belanja online Munyi.com
sengaja memasarkan alat itu untuk aksesoris atau koleksi bagi pencinta
barang antik. Bukan untuk keperluan paranormal atau pegiat dunia mistik.
“Kita mau memasarkan alat itu karena bentuknya yang unik. Kami
sendiri tidak bisa memastikan kalau alat itu benar-benar efektif bisa
mendeteksi makhluk halus,” ungkapnya. Meski demikian, kata Erlangga,
banyak paranormal yang membeli alat tersebut.
Bicara soal pendeteksian hantu, pengasuh Paguyuban Paranormal
Indonesia Endah Indryono mengatakan hantu atau makhluk halus memang bisa
dideteksi
dengan teknologi. Salah satunya dengan menganalisa gelombang
elektromagnetik tertentu. Gelombang itu akan menangkap energi yang
dikeluarkan makhluk halus atau jin.
“Logikanya bisa saja, setiap makhluk hidup memiliki energi. Sebab
jangankan makhluk hidup, benda mati juga mengeluarkan energi. Ingat foto
Aura? Metode
Kirlian?” ujar Indryono mengingatkan alat foto canggih itu.
Keterangan senada juga dikatakan Ustad Azis Hidayatullah, yang
merupakan salah seorang anggota Tim Pemburu Hantu. Menurutnya, alat
untuk mendeteksi keberadaan makhluk gaib sangat memungkinkan. Sebab
mahluk gaib itu juga mengeluarkan energi yang bisa dideteksi dengan
metode tertentu. Ada yang melalui doa-doa atau alat sensor yang
dikembangkan lewat teknologi.
Kata Ustad Azis, dengan izin Allah, setiap manusia sebenarnya bisa
merasakan kehadiran makhluk halus. Misalnya lewat indera keenam asal
manusia tersebut tahu caranya saja. Selain itu kehadiran makhluk halus
juga bisa ditelusuri dengan mengunakan teknologi.
“Pendeteksian hantu atau setan melalui teknologi bukan hal yang
mustahil. Sebab secara umum saja alat-alat perasa yang ada di tubuh
manusia bisa merasakan sesuatu yang gaib. Misalnya angin, hawa dingin
maupun panas. Itu semuanya gaib karena memang tidak terlihat dan hanya
bisa dirasakan,” paparnya.
Azis menambahkan, soal alat pendeteksi setan ini sebenarnya sempat
diciptakan oleh mahasiswa Institut teknologi Surabaya (ITS), beberapa
tahun lalu. Bahkan penemuan alat deteksi hantu dan alat anti santet juga
pernah dipamerkan di ITS. Namun sayangnya penemuan tersebut tidak
dikembangkan.
Kini alat serupa muncul dari negeri Sakura. Menurut Ustad Azis,
teknologi yang digunakan Baketan tersebut hampir sama dengan teknologi
yang dikembangkan para mahasiswa ITS, yakni dengan menggunakan gelombang
elektromagnetik yang bisa merasakan energi tertentu yang berbeda dengan
manusia.
Namun sekalipun sudah ada alat yang bisa mendeteksi hantu, Azis
mengaku tidak tertarik untuk menggunakannya dalam aktivitasya memburu
hantu. Sebab katanya, ia lebih percaya kepada doa-doa yang selama ini
dilakukan.